03 Mei 2024

St. Filipus dan St. Yakobus Muda, Rasul Yesus Kristus

    
Filipus Rasul yang berasal dari Betsaida di Galilea adalah seorang murid Yohanes Pemandi. 
Ketika Yohanes memperkenalkan Yesus sebagai anak Domba Allah, Filipus ada di situ. Penginjil Yohanes mengatakan bahwa Yesus memanggil Filipus menjadi muridNya sehari setelah Ia memanggil Petrus dan Andreas [Yoh 1:35-51]. Meskipun tidak banyak cerita tentang dia sesudah kenaikan Yesus, diketahui bahwa Filipus mewartakan Injil di Frigia, sebuah kota tua di Asia kecil. Klemens dari Aleksandria mengatakan bahwa Filipus menderita penganiayaan hebat dan disalibkan dengan kepala di bawah, sebagaimana dialami Petrus di Roma pada masa pemerintahan kaisar Domitianus [81-96].
    Injil Matius, Markus, dan Lukas memasukkan Filipus dalam daftar para Rasul sebagai orang nomor lima setelah Petrus, Andreas, Yakobus, dan Yohanes. Wataknya yang spontan tanpa ragu-ragu terlihat jelas dalam kisah Injil Yohanes. Ia tanpa ragu-ragu mengikuti Yesus tatkala menerima seruan panggilan Yesus. Keyakinannya tentang kedudukan Yesus sebagai Mesias yang dinantikan Israel dinyatakan jelas kepada Nathanael, “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret“.
    Pada peristiwa penggandaan roti untuk 5000 orang, Filipus dengan spontan menjawab Yesus, “Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekali pun masing-masing mendapat sepotong kecil saja“. [Yoh 6:7]. Sebuah cerita yang berhubungan dengan kehidupan Filipus sesudah kenaikan Yesus disajikan oleh Eusebius dan penulis Kristen purba lainnya. Mereka mengatakan bahwa Filipus mewartakan Injil di Frigia dan meninggal di Hierapolis, Asia Kecil. Jenazahnya dimakamkan pula di Hierapolis. Kemudian, relikuinya dikirim ke Roma dan sejak tahun 561 disemayamkan di basilik Rasul-rasul.
    Polycrates, Uskup Efesus, dalam sebuah suratnya kepada Paus Victor II (1055-1057), menyebutkan bahwa dua orang anak Filipus hidup di Hierapolis, sedangkan yang lainnya di Efesus. Papias, Uskup Hierapolis mengenal baik anak-anak Filipus. Dari mereka ia mengetahui bahwa Filipus pernah menghidupkan kembali seorang lelaki yang telah meninggal.
    Tentang Yakobus dikatakan bahwa ia termasuk salah seorang Rasul Yesus. Ia disebut Yakobus Muda untuk membedakan dia dari Yakobus Tua yang sudah terlebih dahulu menjadi Rasul. Ia dikenal sebagai anak Alfeus dan saudara sepupu Yesus. Ibunya Maria termasuk bilangan wanita-wanita yang senantiasa melayani Yesus. Maria inilah yang mendampingi Bunda Maria sampai puncak Golgota, bahkan juga pada saat Yesus dimakamkan. Sebelum menjadi murid Yesus, ia bekerja sebagai petani untuk menghidupi keluarganya.
    
    Dalam Kitab Suci, ia baru dikenal setelah Yakobus Tua dibunuh oleh raja Herodes. Ketika para Rasul terpencar untuk mewartakan peristiwa Kebangkitan Tuhan, dan Petrus mengungsi keluar dari Yerusalem, Yakobus ini tetap tinggal di Yerusalem. 
Ia kemudian menjadi Uskup Yerusalem yang pertama. Di Yerusalem orang-orang Yahudi sungguh menghormati dia. Dia diberi julukan oleh orang-orang Yahudi sebagai “Yang Adil“ karena mengetahui segala hukum Yahudi dan dia sendiri tetap patuh pada Hukum Taurat Musa. Meskipun demikian, sebagai Rasul dan Uskup, ia sangat menjunjung tinggi segala hukum Kristiani dan tidak berkeberatan kalau orang-orang Kristen bukan keturunan Yahudi dibebaskan dari tuntutan Hukum Taurat, terutama kewajiban sunat. Hal ini terjadi pada Konsili pertama di Yerusalem, di mana dia juga tampil berbicara dengan penuh wibawa dan kebijaksanaan.
    Santo Paulus menyebut Yakobus sebagai seorang Sokoguru Gereja sejajar dengan Petrus dan Yohanes (Gal 2:9). Dalam masa kepemimpinannya sebagai Uskup di Yerusalem, ia berhasil mempertobatkan banyak orang Yahudi di Palestina. Ketika diadakan Konsili di Yerusalem pada tahun 49, ia berdebat dengan Paulus tentang seberapa jauh orang-orang Kristen keturunan bukan Yahudi harus menghormati beberapa pokok Hukum Taurat. Karena ulah beberapa kawan Yakobus timbullah keonaran di Antiokhia melawan Paulus. Namun, kedua Rasul ini bersahabat karib ketika Paulus tiba di Yerusalem, Yakobuslah yang menasehatkan agar Paulus pergi ke Bait Allah untuk mentahirkan diri dan memberi persembahan. 
    Paulus menuruti nasehat Yakobus. Tetapi ia ditangkap dan diseret ke hadapan pengadilan. Paulus sebagai warga negara Romawi minta diadili langsung oleh kaisar sendiri. Maka, ia dikirim ke Roma. Demikian Paulus, Rasul bangsa-bangsa kafir itu sampai di Roma berkat 'perantaraan' Yakobus. Tetapi sebaliknya Yakobus dicurigai oleh orang-orang Yahudi karena mereka tidak mendapat kesempatan untuk membalas Paulus. Karena itu, beberapa tahun kemudian Yakobus ditangkap, dilemparkan dari menara Bait Allah lalu dirajam hingga mati pada tahun 62.
    Menurut sejarawan Hegesippus, Rasul Yakobus menghayati suatu cara hidup yang amat keras, antara lain: tidak makan daging dan minum anggur. Ia juga tidak memakai alas kaki dan pakaiannya hanya selembar saja. Banyak waktunya digunakan untuk berdoa sambil berlutut sehingga kulit lututnya menjadi sangat tebal dan keras. Surat-suratnya yang lebih menonjolkan perwujudan cinta kasih kepada sesama, terutama yang miskin dan melarat, dimasukkan dalam Kanon Kitab Suci. 

1 komentar:

Margaretha mengatakan...

😇😇😇

Ordo Hamba-hamba Maria (OSM)

Sang Pelindung Penyakit Kanker dari OSM

    Pada hari ini dalam Ordo Hamba-hamba Maria (OSM) dirayakan pesta dari salah seorang figur besar yang juga merupakan satu dari antara San...

Para Hamba Maria