Pada hari ini dalam Ordo Hamba-hamba Maria (OSM) dirayakan pesta dari salah seorang figur besar yang juga merupakan satu dari antara Santo - Santa besar Hamba-hamba Maria yakni St. Peregrinus Laziosi, OSM, seorang pelindung para penderita kanker.
Peregrinus Laziosi lahir di kota Forli, Italia pada tahun 1265. Ia menaruh kebencian besar terhadap Gereja Katolik. la pun termasuk salah seorang yang memusuhi Sri Paus di Roma. Dengan sifatnya yang keras dan kasar, ia melancarkan serangan terhadap Gereja Katolik di wilayah Romagna. Awal kehidupannya sebagai 'manusia baru' dalam iman Kristiani bermula dari tindakannya yang brutal terhadap Pastor Filipus Benizi (1225-1285). Diceritakan bahwa pada suatu kesempatan kotbah dalam rangka misi perdamaian yang dicanangkan Sri Paus, Pastor Filipus ditinju hingga roboh oleh Peregrinus. Tetapi Pastor yang saleh ini tidak memberikan suatu perlawanan balik terhadap Peregrinus. Ia bahkan bangkit dan berdoa untuk Peregrinus serta memaafkan dia.
Sikap Pastor Filipus ini menyentuh hati Peregrinus yang keras membatu itu. “Belum pernah aku menjumpai orang seperti dia ini,“ kata Peregrinus dalam hatinya. Ia lalu berlutut di hadapan Pastor Filipus dan meminta maaf atas perlakuannya yang kasar itu. Semenjak itu ia bertobat dan bertekad menjalani suatu kehidupan baru dengan doa dan matiraga. Rahmat Tuhan semakin hebat mempengaruhi hidupnya. Pada suatu hari, Bunda Maria menampakkan diri kepadanya dan menyuruh dia pergi ke Siena. Di Siena ia diterima oleh Pastor Filipus sebagai salah seorang anggota Ordo Servite Santa Maria (OSM) dan juga adalah seorang Pastor yang pernah ditamparnya. Dia akhirnya diterima dalam Ordo di Siena, mengenakan jubah Perawan Maria, dan mengabdikan diri secara khusus untuk melayani sang perawan terberkati. Dalam keakrabannya dengan Beato Yoakim dan Beato Fransiskus dari Siena, ia tekun menghayati hidup membiara dalam Ordo Hamba-hamba Maria.
Sikap Pastor Filipus ini menyentuh hati Peregrinus yang keras membatu itu. “Belum pernah aku menjumpai orang seperti dia ini,“ kata Peregrinus dalam hatinya. Ia lalu berlutut di hadapan Pastor Filipus dan meminta maaf atas perlakuannya yang kasar itu. Semenjak itu ia bertobat dan bertekad menjalani suatu kehidupan baru dengan doa dan matiraga. Rahmat Tuhan semakin hebat mempengaruhi hidupnya. Pada suatu hari, Bunda Maria menampakkan diri kepadanya dan menyuruh dia pergi ke Siena. Di Siena ia diterima oleh Pastor Filipus sebagai salah seorang anggota Ordo Servite Santa Maria (OSM) dan juga adalah seorang Pastor yang pernah ditamparnya. Dia akhirnya diterima dalam Ordo di Siena, mengenakan jubah Perawan Maria, dan mengabdikan diri secara khusus untuk melayani sang perawan terberkati. Dalam keakrabannya dengan Beato Yoakim dan Beato Fransiskus dari Siena, ia tekun menghayati hidup membiara dalam Ordo Hamba-hamba Maria.
Beberapa tahun kemudian, ia diutus kembali ke Forli. Di sana, hal yang paling menonjol dalam dirinya ialah berkaitan dengan penghayatan hidup monastik, doa, membaca Kitab Suci, menjalankan vigili, berpuasa, dan berkarya alam bagi kaum miskin serta para petani. Bahkan, sempat tersiar berita bahwa ia mengadakan penggandan gandum dan anggur.
Dia juga menonjol dalam kasih dan semangat matiraga: sambil menangis ia merenungkan dalam hati kesalahan-kesalahan yang dianggapnya telah dilakukannya dan mengakuinya di hadapan imam. Dia menyiksa tubuhnya sendiri dengan berbagai bentuk matiraga; ketika merasa dikalahkan oleh kelelahan, ia bertopang pada bangku Kapel atau pada sebongkah batu; ketika mengantuk, ia tidak tidur di atas ranjang, melainkan di atas tanah tanpa alas. Selanjutnya, dengan gaya hidup semacam ini, pada usia enam puluhan tahun, ia terserang penyakit varieses, yang menjadi awal munculnya kanker pada kakinya.

Rahmat kesembuhan ini mengobarkan semangatnya untuk tetap membaktikan dirinya kepada Tuhan dan Gereja dengan menjadi imam. Selama 62 tahun ia berkarya dengan penuh semangat diperkuat oleh doa dan matiraga yang mendalam. la meninggal dunia pada tahun 1345 pada usia hampir 90 tahun akibat demam. Pada hari kematiannya rakyat berbondong-bondong datang untuk memberikan pernghormatan terakhir dan meminta doanya. Mereka datang dari kota dan desa. Alkisah, beberapa orang sakit sembuh berkat pengantaraan doanya. Pada tahun 1609, Paus Paulus V memasukannya dalam daftar para Beato dan dikanonisasi oleh Paus Benediktus XIII pada tahun 1726. Kerangkanya disemayamkan di kota Forli, tepatnya di Gereja Ordo Hamba-hamba Maria, tempat ia mendapatkan penghormatan yang besar dari warga kota yang memilihnya sebagai pelindung para penderita kanker. Pada tahun 1942, Paus Pius XII menyatakannya sebagai pelindung utama kota.
Doa Kesembuhan St. Peregrinus Laziosi, OSM Bagi Orang Sakit
Santo Peregrinus,
kami datang kepadamu dengan penuh keyakinan.
Sudilah engkau mendoakan saudara/i kami (NN) yang sedang sakit ini.
Engkau berdoa di depan Salib,
dan kini tinggal dalam terang abadi di Surga.
Maka, kami mohon kepadamu:
Doakanlah kami pada Tuhan yang bangkit,
agar berkenan mengulurkan Tangan-Nya yang penuh kuasa ke atas saudara/i kami ini (NN),
dan menyembuhkannya dari penyakit keras yang sedang menimpanya.
Hamba setia perawan suci, doakanlah kami pada Tuhan yang mulia,
agar membebaskan saudara/i kami ini dari penyakit yang menyiksanya,
sehingga dengan demikian, Ia menyatakan kuasa kasih-Nya yang menyelamatkan.
Biarawan yang tak pernah berhenti berdoa,
doakanlah kami pada Tuhan kehidupan,
agar berkenan memusnahkan kegelapan penyakit,
sehingga saudara/i kami ini,
dapat bersukacita dengan kesehatan yang telah kembali,
dan berlari kepada Yesus Sang Juru Selamat,
untuk mengucap syukur dan terima kasih kepada-Nya.
Santo Peregrinus, dengarkanlah permohonan kami:
doakanlah saudara/i kami yang sedang sakit ini,
seperti perwira Romawi mendoakan hambanya,
seperti Maria dan Marta mendoakan Lazarus, saudara mereka,
seperti perawan Maria mendoakan pengantin di Kana,
sehingga saudara/i kami ini,
boleh juga mengalami daya perlindunganmu atas orang-orang miskin dan para penderita sakit.
Segala hormat dan kemuliaan bagi Allah, Bapa, Putera, dan Roh Kudus,
yang kekudusan-Nya terpancar dalam dirimu ya, Santo Peregrinus,
kini dan sepanjang segala masa.
Amin.....
Bapa kami I x..., Salam Maria 3 kali..., Kemuliaan I kali...
St. Perawan Maria Bunda Berdukacita .....
Doakanlah kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar