16 November 2022

Mengapa Kedatangan Yesus Perlu Dipersiapkan?

 

   Menanti merupakan sikap yang selalu dilakukan oleh semua orang. Sikap ini biasanya ditunjukkan dalam berbagai cara dan rupa. Orang yang memiliki sikap demikian, selalu mengharapkan apa yang ingin dinanti-nantikannya kelak dapat terwujud, atau setidak-tidaknya, dia merasakan bahwa sikapnya tidaklah sia-sia. Dia menanti, dia menunggu. Sikap ini digambarkan sebagai sikap penuh pengharapan.
     Dalam sejarah Gereja Katolik, sikap menanti ini identik dengan harapan menyambut Natal. Natal menjadi hari yang begitu indah untuk dirayakan bersama anggota keluarga. Maka, hal yang harus dilakukan agar kehadiran Natal menjadi lebih indah ialah dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan cara yang terbilang mudah seperti pantang dan puasa. Namun, kadang kala hal ini menjadi sangat sulit untuk dilakukan, sebab tidak adanya aturan dan hukum yang sungguh mengikat orang Katolik dalam menjalankan kedua hal tersebut. Kadang, orang Katolik lebih menyukai kehadiran Natal dengan segera dalam hidup tanpa harus melakukan persiapan apa pun. Natal juga sering menjadi ajang pamer-pameran, pamer sepatu baru, tas baru, baju baru, kaus baru, kemeja baru, anting baru, dan segala macam aksesoris lain yang baru. Umat Katolik lupa kalau ternyata, kehadiran masa sebelum Natal dinamakan sebagai masa penantian dan persiapan merupakan saat manusia meninggalkan segala kemewahan tersebut dan bersama-sama mengenangkan kehadiran Kristus yang sederhana di kandang hewan.

Makna 
     Masa Adven merupakan masa penantian penuh harapan dan sukacita akan kedatangan Tuhan dan masa mempersiapkan Natal dengan sikap pertobatan. Kata Adven sendiri bermakna "kedatangan" yang dalam bahasa Latin Adventus, meski sebenarnya saat kedatangan itu sendiri terjadi pada hari Natal, adventus Domini (kedatangan Tuhan). Mengapa demikian? Tadinya disebut ante adventum (sebelum kedatangan Tuhan) kemudian menjadi in adventu saja (saat adven).
     Masa Adven mempunyai dua tujuan yakni, pertama: masa Adven mengarahkan hati supaya umat, dengan penuh harapan, menantikan kedatangan Tuhan pada akhir zaman (Parousia), yang kita rayakan secara khusus pada Minggu I dan II masa Adven. Kedua, masa Adven mempersiapkan hari raya Natal yaitu hari perayaan kedatangan Tuhan yang pertama di antara umat manusia, yang kita rayakan selama Minggu III dan IV masa adven. Kedua tujuan ini diutamakan karena kita harus berfokus pada kedatangan Yesus pada kedatangan-Nya yang kedua dan sebelum Natal. 

Teologi 
   Adven sendiri sebenarnya mengingatkan kita akan dimensi historis-sakramental keselamatan Allah. Tuhan yang dinantikan adalah Dia yang hadir secara konkrit dalam sejarah hidup manusia. Karya keselamatan Allah teraktualisasi dalam realitas sejarah peradaban hidup manusia di dunia ini. Gereja hidup dalam keberlangsungan proses karya keselamatan Allah yang sudah dan sedang terwujud serta sekaligus masih senantiasa dinantikan kepenuhannya. Adven mengingatkan Gereja akan tugas misionernya untuk mewartakan Sabda Allah kepada segala bangsa agar senantiasa berjaga-jaga menyongsong kepenuhan Kerajaan Allah. Tindakan berjaga-jaga dan penantian tersebut tidak dilakukan dengan perasaan takut dan cemas melainkan dengan suasana penuh kegembiraan dan harapan.

Spiritualitas
    Selama masa Adven, Gereja mengajak umat beriman untuk mengahayati keutamaan-keutamaan Kristiani. Semangat dasar yang dihayati selama masa Adven adalah pengharapan, takwa dalam beriman, sikap tobat dan berpaling pada Allah, berjaga-jaga, kemurnian hati, dan penghargaan atas martabat orang lain. Semangat dasar itu ditampilkan antara lain oleh tokoh-tokoh Kitab Suci seperti Yesaya, Yohanes Pembaptis, Maria, dan Yosef.

Waktu
    Masa Adven dimulai dengan ibadat sore menjelang hari Minggu yang jatuh pada tanggal 30 November atau yang berdekatan dengan tanggal itu dan akan berakhir sebelum ibadat sore menjelang Hari Raya Natal.

Struktur 
    Masa Adven terdiri dari empat Minggu (Minggu Adven pertama-keempat) dan dua bagian yakni Adven Eskatologis (Minggu Adven I sampai 16 Desember) dan Adven Natalis (17 Desember sampai 24 Desember).

Tingkat Perayaan
1. Hari Minggu Adven I, II, III, dan IV setingkat Hari Raya
2. Hari-hari biasa dalam masa Adven dari tanggal 17-24 Desember setingkat pesta
3. Hari-hari biasa dalam masa Adven sampai tanggal 16 Desember termasuk hari biasa.
4. Bila Hari Raya St. Perawan Maria Tak Bernoda tanggal 8 Desember jatuh pada hari Minggu,      maka hari raya tersebut dipindahkan ke hari Senin sesudahnya.

Tema-tema Pokok Perayaan
1. Minggu Adven I berkaitan dengan pewartaan mengenai kedatangan Tuhan kembali dan ajakan untuk tetap berjaga-jaga.
2. Minggu Adven II berkaitan dengan pewartaan mengenai kotbah Yohanes Pembaptis tentang ajakan untuk bertobat.
3. Minggu Adven III menampilkan kembali tokoh Yohanes Pembaptis sebagai perintis jalan kedatangan Tuhan Yesus serta yang menunjukkan Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan. Minggu Adven ini memiliki suasana kegembiraan atau biasa disebut dengan Minggu Gaudete (Minggu Sukacita).
4. Minggu Adven IV mengisahkan berbagai peristiwa menjelang kelahiran Yesus Kristus. Di sini yang ditampilkan ialah tokoh Maria, Yosef, dan Elizabeth. Minggu Adven ini merupakan masa persiapan yang paling dekat pada Hari Raya Kelahiran Tuhan Yesus.

Kegiatan selama Adven
    Sepanjang masa Adven hal yang perlu dilakukan dapat berupa kegiatan-kegiatan yang bersifat peribadatan (ibadat Adven, ibadat tobat, pemberkatan Korona, pertemuan Adven, dan novena Natal) pada 16 sampai 24 Desember maupun yang bersifat sosial kemasyarakatan (aksi Adven, perhatian kepada kaum miskin dan menderita, serta kejasama dengan setiap orang yang berkehendak baik).

Musik dan nyanyian
    Pada Minggu Adven I dan II, nyanyian-nyanyian yang digunakan bertemakan pengharapan Eskatologis (kedatangan Kristus pada akhir zaman). Minggu Adven III dan IV, nyanyian-nyanyian yang digunakan bertemakan kerinduan akan kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Selama masa Adven, nyanyian Gloria tidak dinyanyikan, sementara alleluya tetap dinyanyikan. Musik hendaknya digunakan sesuai dengan suasana masa Adven.



Selamat menjalani masa Adven
Tuhan Yesus Memberkati
Salamku,


Fr. Herman M. F. Odang, OSM

Tidak ada komentar:

Ordo Hamba-hamba Maria (OSM)

Sang Pelindung Penyakit Kanker dari OSM

    Pada hari ini dalam Ordo Hamba-hamba Maria (OSM) dirayakan pesta dari salah seorang figur besar yang juga merupakan satu dari antara San...

Para Hamba Maria