11 Desember 2023
12 Desember (Hari Raya (OSM) St. Perawan Maria dari Guadalupe)
11 Desember (St. Damasus: Paus dan Pengaku Iman)
Damasus menentang habis-habisan tuntutan-tuntutan Ursinus, pendukung ulung Arianisme. Situasi pertikaian semakin runyam oleh kenyataan bahwa Damasus didukung oleh Feliks II, Paus tandingan pada masa kepemimpinan Paus Liberius dan Kaisar Valentinus mengasingkan Ursinus dan para pengikutnya. Usaha-usaha Ursinus dan para pengikutnya untuk menjelekkan ketenaran dan nama baik Damasus dibantah habis-habisan ketika suatu Sinode yang diselenggarakan di Aquileia pada tahun 381 dan menemukan bahwa tuduhan-tuduhan kebejatan moral terhadap Paus Damasus sama sekali tidak beralasan dan tidak benar.
Damasus menghukum doktrin-doktrin berikut: Arianisme yang menyangkal keilahian Kristus; Apollinarianisme yang menyangkal bukan hanya keilahian Kristus, tetapi juga kemanusiaan-Nya; dan Macedonianisme yang menyatakan bahwa derajat Roh Kudus lebih rendah dari Putra. Dalam menghukum ajaran-ajaran ini, Paus Damasus bertindak dengan cara yang bijaksana sesuai dengan keputusan-keputusan yang dihasilkan oleh Konsili Konstantinopel I pada tahun 381. Dia juga menghukum Priscillian, seorang Heretik asal Spanyol yang menganut paham Manicheisme.
Dalam semua pertiakian ini, Damasus menuntut suatu pengakuan akan Primat Uskup Roma dalam masalah-masalah Gerejawi. Sebagai salah satu hasilnya, beberapa Sejarawan menjuluki Damasus sebagai pengasal klaim atau tuntutan Paus akan supremasi di dalam Gereja. Ia secara konsekuen bertindak sebagai pemimpin Gereja sesuai dengan apa yang dikatakannya. Kesaksian hidup itu sungguh memperkokoh posisi Paus sebagai pemimpin tertinggi Gereja Kristus di dunia.
Damasus tidak tanggung-tanggung di dalam usahanya untuk mengangkat wibawa dan memperluas pengaruh Gereja. Ia tidak ingin pelayan-pelayan umat bertindak tidak sesuai dengan martabatnya. Ia tidak ingin mereka tidak memperhatikan kaum miskin. Oleh karena itu, ia bekerja dengan sangat erat dengan Kaisar Valentinus untuk melarang para Ronaniwan mengorbankan para janda dan anak-anak yatim piatu.
Damasus dianggap sebagai Paus pertama yang mempekerjakan seorang delegatus Apostolik di suatu wilayah yang berada di dalam kancah pertikaian. Ia menunjuk Aschollius, Uskup Tesalonika untuk tetap memangku yurisdiksi religius Roma di Ilyricum ketika wilayah itu berada di bawah pengaruh politik Konstatinopel. Kaisar Valentinus menerbitkan satu edikta yang menyetujui yurisdiksi Uskup Roma atas semua kasus menyangkut Gereja.
Paus Damasus, adalah seorang yang ahli ilmu ketuhanan dan Kitab Suci serta mahir dalam kesusastraan Latin dan kebudayaan. Dalam masa pontifikatnya, ada juga para Bapa Gereja yang terkenal seperti St. Atanasius, Ambrosius, Gregorius dari Nyssa, Basilius, Hieronimus, dan Gregorius dari Nazianze. Damasius bersama Hieronimus, sekretarisnya, mengusahakan suatu kanon Kitab Suci yang mendaftarkan buku-buku Kitab Suci. Kanon Kitab Suci itu pun diterima dalam Konsili Roma pada tahun 382. Kemungkinan Kanon Kitab Suci itulah, warisan terbesarnya untuk generasi kemudian.
Sebelum kematiannya pada tahun 384, Damasus meminta agar jenazahnya tidak dimakamkan bersama Paus-paus lain di pekuburan St. Kallistus, melainkan bersama ibu dan saudarinya di sebuah Gereja kecil di Via Ardeatina. Permintaannya itu benar-benar dihargai. Sekarang, relikuinya disemayamkan di sebuah Gereja kecil yang didirikannya, yakni Gereja St. Lorenzo di Damaso.
Ordo Hamba-hamba Maria (OSM)
Sang Pelindung Penyakit Kanker dari OSM
Pada hari ini dalam Ordo Hamba-hamba Maria (OSM) dirayakan pesta dari salah seorang figur besar yang juga merupakan satu dari antara San...
.jpeg)
Para Hamba Maria
-
"Bersama Kita Membangun" Dalam perayaan Dies Natalis OSM ke XIX yang hadir di Indonesia, Provinsi Mexico, tema "Ber...
-
Saudara-saudaraku yang terkasih, pernakah kita berpikir, mengapa pada permulaan Minggu Prapaskah V (Ibadat Sore I), semua patung atau p...
-
Menanti merupakan sikap yang selalu dilakukan oleh semua orang. Sikap ini biasanya ditunjukkan dalam berbagai cara dan rupa. Orang yan...